Gambar seorang wanita sedang terserang migrain. |
Benar sekali ungkapan yang mnegatakan bahwa, "Uang tidak di bawa mati, tapi tidak punya uang serasa mau mati". Atau "Uang bukanlah segalanya, tapi sekarang mau apa-apa butuh uang, gimana dong." Ungkapan-ungkapan tadi pasti sering kita lihat seliweran di media sosial dalam bentuk meme humor, tapi sepertinya hal itu bukanlah isapan jempol belaka.
Sebuah studi
baru-baru ini menemukan bahwa stres yang disebabkan oleh kesulitan keuangan
dapat meningkatkan risiko pengembangan migrain pada orang dengan gen tertentu.
Migrain sendiri
adalah penyakit neurologis yang serius dan telah mempengaruhi 1 miliar orang di
seluruh dunia.
Untuk studi
tersebut, para periset, termasuk yang berasal dari Universitas Semmelweis di
Hungaria, telah membawa sekitar 2,349 pasien, untuk dua varian gen yaitu CLOCK
dan JAM, dan bagaimana hal ini terkait dengan migrain.
Gen CLOCK adalah gen
yang terkait dengan siklus tidur-bangun, juga dikenal sebagai ritme sirkadian,
yang membuat migrain yang memicu stres kronis lebih sering terjadi.
Menurut peneliti,
gen CLOCK memiliki peran penting dalam mengatur banyak pola ritmis tubuh
manusia, termasuk suhu tubuh atau tingkat kortisol dan hormon utama stres.
Selama penelitian,
para peneliti menemukan bahwa tidak ada hubungan langsung yang signifikan
antara gen dan migrain, namun ketika mereka memperhitungkan stres (tekanan
keuangan, yang diukur dengan kuisioner keuangan), mereka mencatat bahwa varian
gen yang diteliti meningkatkan kemungkinan tipe migrain. Sakit kepala pada
orang-orang yang menderita kesulitan keuangan sekitar 20%.
Pada gen JAM, tim
peneliti melihat polimorfisme nukleotida menjadi fungisonal tunggal yang mampu
mempengaruhi seberapa banyak protein ditranskipsi dari gen. Karena protein ini
mengendalikan jam mesin tubuh, varian ini dapat mengganggu proses yang dapat mencegah
migrain dalam menghadapi stres.
"Studi ini
memang tidak menunjukkan apa yang menyebabkan migrain tetapi hal itu
menunjukkan bahwa baik stres maupun genetika memiliki efek. Kami dapat
menunjukkan bahwa stres, yang diakibatkan oleh kesulitan keuangan, dapat
meyebabkan peningkatan migrain pada mereka yang memiliki gen tertentu,
"kata Daniel Baksa, dari Semmelweis University di Budapest, Hungaria.
Sumber: Boldsky.